Home » » "Penghargaan ini untuk Xanana dan Rakyat Timor Timur"

"Penghargaan ini untuk Xanana dan Rakyat Timor Timur"

Posted by BEREDAR KABAR on Kamis, 12 Maret 2015

Wawancara Jose Ramos Horta:
Foto Jose Ramos HortaJose Ramos Horta, aktifis pergerakan Timor Timur yang dicap sebagai dedengkot anti integrasi oleh pemerintah Indonesia, memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian 1996, bersama dengan Uskup Belo. Penghargaan tersebut kontan menimbulkan rekasi keras dari pihak pemerintah Indonesia sekaligus mencuatkan isu Timor Timur yang sekian lama mendingin. "Dengan penghargaan Nobel ini, halaman depan media massa dunia kembali menyorot soal Timor Timur," kata Horta kepada TEMPO Interaktif
Horta tercatat sebagai juru bicara masalah Timor Timur di kancah internasional. Debutnya malang melintang di berbagai forum perundingan dan lobi dimulai sejak tahun 1975. Horta juga menjadi juru bicara resmi Xanana Gusmao, pimpinan Fretilin yang sekarang berada di dalam penjara Cipinang, Jakarta.

Sudah tiga tahun ini Horta banyak mengatur kegiatannya dari Australia. Bukan apa-apa, Horta ternyata sudah mendapat status penduduk tetap Australia. Walaupun dulu Horta sempat ditangkal masuk Australia oleh pemerintahan Partai Liberal dari 1975-1993, tetapi di bawah pemerintahan Partai Buruh, ruang gerak Horta di negara tetangga terdekat Indonesia makin leluasa. "Walaupun sekarang Partai Liberal berkuasa kembali, mereka lebih sensitif terhadap masalah Timor Timur," kata Horta yang kini banyak berkiprah dalam kelompok Gerakan Rakyat Maubere (CNRM), sebuah kelompok perlawanan rakyat Timor Timur terbesar di Australia.

Sehingga daripada berkantor di New York yang serba mahal, Australia memang merupakan pilihan yang tepat. Apalagi di Australia ada sekitar 20.000 masyarakat Timor Timur. Berikut adalah wawancara Ramos Horta dengan Bina Bektiati dari TEMPO Interaktif, per telepon dari Sydney, Australia, Sabtu 12 Oktober 1996.

Apa komentar Anda tentang penghargaan Nobel Perdamaian yang baru Anda dapatkan?

Tentu saja saya sangat bahagia. Dan kebahagiaan tersebut sebenarnya adalah milik rakyat Timor Timur, karena mereka adalah pemenang yang sebenarnya. Saya juga berbahagia untuk Xanana Gusmao, pemimpin rakyat Timor Timur, karena dia juga merupakan pemenang penghargaan Nobel ini.
Jadi penghargaan Nobel Anda persembahkan untuk rakyat Timor Timur dan Xanana Gusmao?

Ya. Dan itulah reaksi saya yang pertama kali.
Keputusan Komite Nobel untuk memberikan penghargaan Nobel kepada saya dan Uskup Belo merupakan pesan komite tersebut kepada rakyat Timor Timur untuk melanjutkan pergerakan demokrasi di Indonesia. Keputusan tersebut juga merupakan pengakuan dari masyarakat internasional terhadap perdamaian dan saya hanya merupakan wakil fisik dari penerima penghargaan tersebut.

Apakah Anda sudah mendengar sebelumnya bahwa akan menerima Nobel?

O, saya sangat terkejut. Saya tidak mengira bahwa tahun ini Timor Timur mendapat kesempatan untuk mendapat penghargaan, karena banyak sekali orang dalam daftar. Saya pikir saya adalah orang terakhir yang mungkin mendapatkan penghargaan dan saya sama sekali tidak tahu bahwa ada yang mencalonkan saya.
Anda sendiri merasa layak memperoleh penghargaan setinggi Nobel?

Xanana Gusmao adalah orang yang sebenarnya berhak mendapat penghargaan tersebut.
Apa yang akan Anda lakukan untuk penyelesaian damai masalah Timor Timur setelah mendapat penghargaan Nobel?

Apabila keputusan komite Nobel ini memang dapat diambil manfaatnya, maka saya ingin lebih meningkatkan tercapainya kesempatan rakyat Timor Timur untuk menentukan nasibnya sendiri dan kebebasan untuk mendapat kehidupan yang damai bagi rakyat Timor Timur dan bagi pergerakan demokrasi di Indonesia. Karena tujuan dari rakyat Timor Timur dan pergerakan demokrasi di Indonesia sangat erat kaitannya, karena mereka sama-sama di bawah tekanan rejim yang sama.
Saya harap dengan adanya penghargaan Nobel dapat mempercepat proses demokratisasi dan peningkatan hak azasi manusia di Indonesia. Dan mempercepat proses untuk menentukan nasib sendiri, mendapat kebebasan dan harkat hidup manusia di Timor Timur.

Jadi Anda merasa lebih kuat di mata internasional?

Ya, karena penghargaan Nobel adalah pengakuan tertinggi oleh sebuah komite internasional atas kebenaran perjuangan rakyat Timor Timur.
Pemerintah Indonesia menganggap Anda tidak layak menerima Nobel. Bagaimana pendapat Anda?

Saya dapat memahami sentimen pemerintah Indonesia. Semakin merasa kecewa mereka, maka hal itu semakin membuktikan bahwa saya melakukan sesuatu yang benar bagi perjuangan rakyat Timor Timur. Saya khawatir, rakyat Timor Timur juga akan khawatir jika pemerintah Indonesia semakin menekan mereka
Yang jelas, dengan adanya penghargaan tersebut akan memperkuat moral rakyat Timor Timur untuk meneruskan perjuangannya, walaupun mereka hidup dibawah tekanan.

Apakah Anda mempunyai rencana tertentu sebagai pelobi internasional masalah Timor Timur, setelah mendapat penghargaan Nobel?

Dengan adanya penghargaan Nobel akan kembali menempatkan berita tentang Timor Timur di halaman depan media massa internasional. Hal itu pada gilirannya akan dapat mempengaruhi pemerintah negara-negara untuk menekan pemerintah Indonesia agar mengubah kebijakannya tentang Timor Timur.
Apa yang Anda harapkan dari pemerintah Indonesia setelah mendapat Nobel?

Saya hanya berharap pemerintah Indonesia kini menyadari bahwa sudah seharusnya mereka mengubah kebijakannya tentang Timor Timur dan melakukan negosiasi serius dengan para kelompok pergerakan rakyat Timor Timur untuk menemukan penyelesaian yang terhormat untuk masalah ini. Karena kami sendiri akan meningkatkan intensitas perlawanan baik di di Timor Timur, di Indonesia dan di kancah internasional. Kami tidak akan menyerah. Jadi jangan pernah pemerintah Indonesia punya ilusi untuk memenangkan pertempuran ini.
Konkretnya, apa langkah Anda selanjutnya?

Kami akan mencoba untuk meningkatkan kerja sama dengan pergerakan demokrasi di Indonesia. Kami akan memberikan apa yang bisa kami berikan untuk mendukung mereka, karena perjuangan kami adalah satu. Apalagi Indonesia bagian timur sudah semakin terbuka dan lebih demokratis, sehingga mempermudah untuk dapat melakukan dialog dan mencari upaya penyelesaian konflik.
Presiden Soeharto dinobatkan sebagai Bapak Integrasi oleh DPRD Timor Timur. Bagaimana pendapat Anda?

Apa yang dapat diharapkan dari boneka-boneka kecil yang dikatakan sebagai parlemen Timor Timur? Apa yang dapat mereka perbuat? Itu kan seperti lelucon saja.
Presiden Suharto juga berencana mengunjungi Timor Timur dalam waktu dekat. Bagaimana pendapat Anda?

Jika saya Presiden Soeharto, maka saya akan berpikir dengan lebih serius tentang bagaimana cara Indonesia keluar dari Timor Timur sesegera mungkin. Karena semua itu demi kebanggaan dan harga diri bangsa Indonesia sendiri, tanpa harus memprovokasi dan menghina rakyat Timor Timur.
Anda sempat diributkan sebagai orang yang mengkorupsi dana perjuangan pergerakan Timor Timur dan menggunakannya untuk hidup mewah. Anda juga dituduh sebagai orang oportunis. Bagaimana tanggapan Anda?

Itu sangat ironis kalau pemerintah Indonesia harus mengkhawatirkan bagaimana saya menggunakan bantuan untuk gerakan rakyat Timor Timur (sambil tertawa).
Saya sesungguhnya menggunakan uang pribadi saya untuk mendukung perjuangan. Saya sama sekali tidak mengkhawatirkan apa yang dipropagandakan oleh pemerintah Indonesia. Bagi saya, anugerah Nobel ini sendiri sudah secara eksklusif mengakui gerakan rakyat Timor Timur. Saya akan menggunakan uang yang saya dapat dari penghargaan Nobel ini untuk menolong para tahanan Timor Timur di Indonesia dan tahanan Indonesia yang mendukung gerakan pro demokrasi, serta gerakan rakyat Timor Timur dan gerakan demokrasi di Indonesia.

Sudah pernah berbicara langsung dengan Uskup Belo setelah menerima penghargaan Nobel?

Tidak secara langsung. Tetapi saya sudah menyampaikan ucapan selamat saya melalui orang lain. Saya sangat mengagumi Uskup Belo dan dia memang sangat layak menerima penghargaan Nobel Perdamaian.
Seberapa sering Anda berhubungan dengan Uskup Belo?

Sebagai seorang bapak spiritual bagi rakyat Timor Timur dan saya sendiri adalah orang Katolik, maka saya selalu mencoba untuk berkomunikasi dengan dia untuk urusan spiritual. Uskup Belo sendiri tidak suka membicarakan masalah politik.
Tentang kelompok gerakan Timor Timur di Australia, apakah ada peningkatan yang berarti?

Australia sebenarnya hanya salah satu negara dimana kami memiliki pergerakan yang kuat. Kami memiliki dukungan di mana-mana, termasuk Afrika Selatan, Brasil, Malaysia, Filipina, India, Srilanka, dan Kanada. Solidaritas Timor Timur telah ada di banyak negara, bahkan di negara-negara Asia yang sangat dekat hubungannya dengan Indonesia.
Di Australia, situasinya khusus karena ada hampir 20.000 masyarakat Timor Timur. Dan sebagian besar dari mereka adalah korban-korban penyiksaan, dimana masih segar dalam ingatan mereka apa yang telah menimpa mereka di Timor Timur dan apa yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri, apa yang yang terjadi pada sanak keluarga mereka, pada tetangga-tetangga mereka dan teman-teman mereka.

Dengan latar belakang yang demikian, mereka memiliki sumbangan yang lebih nyata pada perjuangan rakyat Timor Timur dari Australia. Apalagi masyarakat Australia juga makin banyak yang sadar dan memperhatikan masalah Timor Timur.


Sumber: Tempo.co.id, Analisa & Peristiwa, Edisi 33/01 -12/Okt/1996

Thanks for reading & sharing BEREDAR KABAR

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda?