Wawancara
Jose Ramos Horta:
Foto
Jose Ramos HortaJose Ramos Horta, aktifis pergerakan Timor Timur yang dicap
sebagai dedengkot anti integrasi oleh pemerintah Indonesia, memenangkan
penghargaan Nobel Perdamaian 1996, bersama dengan Uskup Belo. Penghargaan
tersebut kontan menimbulkan rekasi keras dari pihak pemerintah Indonesia
sekaligus mencuatkan isu Timor Timur yang sekian lama mendingin. "Dengan
penghargaan Nobel ini, halaman depan media massa dunia kembali menyorot soal
Timor Timur," kata Horta kepada TEMPO Interaktif
Horta
tercatat sebagai juru bicara masalah Timor Timur di kancah internasional.
Debutnya malang melintang di berbagai forum perundingan dan lobi dimulai sejak
tahun 1975. Horta juga menjadi juru bicara resmi Xanana Gusmao, pimpinan
Fretilin yang sekarang berada di dalam penjara Cipinang, Jakarta.
Sudah
tiga tahun ini Horta banyak mengatur kegiatannya dari Australia. Bukan apa-apa,
Horta ternyata sudah mendapat status penduduk tetap Australia. Walaupun dulu
Horta sempat ditangkal masuk Australia oleh pemerintahan Partai Liberal dari
1975-1993, tetapi di bawah pemerintahan Partai Buruh, ruang gerak Horta di
negara tetangga terdekat Indonesia makin leluasa. "Walaupun sekarang
Partai Liberal berkuasa kembali, mereka lebih sensitif terhadap masalah Timor
Timur," kata Horta yang kini banyak berkiprah dalam kelompok Gerakan
Rakyat Maubere (CNRM), sebuah kelompok perlawanan rakyat Timor Timur terbesar
di Australia.
Sehingga
daripada berkantor di New York yang serba mahal, Australia memang merupakan
pilihan yang tepat. Apalagi di Australia ada sekitar 20.000 masyarakat Timor
Timur. Berikut adalah wawancara Ramos Horta dengan Bina Bektiati dari TEMPO
Interaktif, per telepon dari Sydney, Australia, Sabtu 12 Oktober 1996.
Apa
komentar Anda tentang penghargaan Nobel Perdamaian yang baru Anda dapatkan?
Tentu
saja saya sangat bahagia. Dan kebahagiaan tersebut sebenarnya adalah milik
rakyat Timor Timur, karena mereka adalah pemenang yang sebenarnya. Saya juga
berbahagia untuk Xanana Gusmao, pemimpin rakyat Timor Timur, karena dia juga
merupakan pemenang penghargaan Nobel ini.
Jadi
penghargaan Nobel Anda persembahkan untuk rakyat Timor Timur dan Xanana Gusmao?
Ya.
Dan itulah reaksi saya yang pertama kali.
Keputusan
Komite Nobel untuk memberikan penghargaan Nobel kepada saya dan Uskup Belo
merupakan pesan komite tersebut kepada rakyat Timor Timur untuk melanjutkan
pergerakan demokrasi di Indonesia. Keputusan tersebut juga merupakan pengakuan
dari masyarakat internasional terhadap perdamaian dan saya hanya merupakan
wakil fisik dari penerima penghargaan tersebut.
Apakah
Anda sudah mendengar sebelumnya bahwa akan menerima Nobel?
O,
saya sangat terkejut. Saya tidak mengira bahwa tahun ini Timor Timur mendapat
kesempatan untuk mendapat penghargaan, karena banyak sekali orang dalam daftar.
Saya pikir saya adalah orang terakhir yang mungkin mendapatkan penghargaan dan
saya sama sekali tidak tahu bahwa ada yang mencalonkan saya.
Anda
sendiri merasa layak memperoleh penghargaan setinggi Nobel?
Xanana
Gusmao adalah orang yang sebenarnya berhak mendapat penghargaan tersebut.
Apa
yang akan Anda lakukan untuk penyelesaian damai masalah Timor Timur setelah
mendapat penghargaan Nobel?
Apabila
keputusan komite Nobel ini memang dapat diambil manfaatnya, maka saya ingin
lebih meningkatkan tercapainya kesempatan rakyat Timor Timur untuk menentukan
nasibnya sendiri dan kebebasan untuk mendapat kehidupan yang damai bagi rakyat
Timor Timur dan bagi pergerakan demokrasi di Indonesia. Karena tujuan dari
rakyat Timor Timur dan pergerakan demokrasi di Indonesia sangat erat kaitannya,
karena mereka sama-sama di bawah tekanan rejim yang sama.
Saya
harap dengan adanya penghargaan Nobel dapat mempercepat proses demokratisasi
dan peningkatan hak azasi manusia di Indonesia. Dan mempercepat proses untuk
menentukan nasib sendiri, mendapat kebebasan dan harkat hidup manusia di Timor
Timur.
Jadi
Anda merasa lebih kuat di mata internasional?
Ya,
karena penghargaan Nobel adalah pengakuan tertinggi oleh sebuah komite
internasional atas kebenaran perjuangan rakyat Timor Timur.
Pemerintah
Indonesia menganggap Anda tidak layak menerima Nobel. Bagaimana pendapat Anda?
Saya
dapat memahami sentimen pemerintah Indonesia. Semakin merasa kecewa mereka,
maka hal itu semakin membuktikan bahwa saya melakukan sesuatu yang benar bagi
perjuangan rakyat Timor Timur. Saya khawatir, rakyat Timor Timur juga akan
khawatir jika pemerintah Indonesia semakin menekan mereka
Yang
jelas, dengan adanya penghargaan tersebut akan memperkuat moral rakyat Timor
Timur untuk meneruskan perjuangannya, walaupun mereka hidup dibawah tekanan.
Apakah
Anda mempunyai rencana tertentu sebagai pelobi internasional masalah Timor
Timur, setelah mendapat penghargaan Nobel?
Dengan
adanya penghargaan Nobel akan kembali menempatkan berita tentang Timor Timur di
halaman depan media massa internasional. Hal itu pada gilirannya akan dapat
mempengaruhi pemerintah negara-negara untuk menekan pemerintah Indonesia agar
mengubah kebijakannya tentang Timor Timur.
Apa
yang Anda harapkan dari pemerintah Indonesia setelah mendapat Nobel?
Saya
hanya berharap pemerintah Indonesia kini menyadari bahwa sudah seharusnya
mereka mengubah kebijakannya tentang Timor Timur dan melakukan negosiasi serius
dengan para kelompok pergerakan rakyat Timor Timur untuk menemukan penyelesaian
yang terhormat untuk masalah ini. Karena kami sendiri akan meningkatkan
intensitas perlawanan baik di di Timor Timur, di Indonesia dan di kancah
internasional. Kami tidak akan menyerah. Jadi jangan pernah pemerintah
Indonesia punya ilusi untuk memenangkan pertempuran ini.
Konkretnya,
apa langkah Anda selanjutnya?
Kami
akan mencoba untuk meningkatkan kerja sama dengan pergerakan demokrasi di
Indonesia. Kami akan memberikan apa yang bisa kami berikan untuk mendukung
mereka, karena perjuangan kami adalah satu. Apalagi Indonesia bagian timur
sudah semakin terbuka dan lebih demokratis, sehingga mempermudah untuk dapat
melakukan dialog dan mencari upaya penyelesaian konflik.
Presiden
Soeharto dinobatkan sebagai Bapak Integrasi oleh DPRD Timor Timur. Bagaimana
pendapat Anda?
Apa
yang dapat diharapkan dari boneka-boneka kecil yang dikatakan sebagai parlemen
Timor Timur? Apa yang dapat mereka perbuat? Itu kan seperti lelucon saja.
Presiden
Suharto juga berencana mengunjungi Timor Timur dalam waktu dekat. Bagaimana
pendapat Anda?
Jika
saya Presiden Soeharto, maka saya akan berpikir dengan lebih serius tentang
bagaimana cara Indonesia keluar dari Timor Timur sesegera mungkin. Karena semua
itu demi kebanggaan dan harga diri bangsa Indonesia sendiri, tanpa harus
memprovokasi dan menghina rakyat Timor Timur.
Anda
sempat diributkan sebagai orang yang mengkorupsi dana perjuangan pergerakan
Timor Timur dan menggunakannya untuk hidup mewah. Anda juga dituduh sebagai
orang oportunis. Bagaimana tanggapan Anda?
Itu
sangat ironis kalau pemerintah Indonesia harus mengkhawatirkan bagaimana saya
menggunakan bantuan untuk gerakan rakyat Timor Timur (sambil tertawa).
Saya
sesungguhnya menggunakan uang pribadi saya untuk mendukung perjuangan. Saya
sama sekali tidak mengkhawatirkan apa yang dipropagandakan oleh pemerintah
Indonesia. Bagi saya, anugerah Nobel ini sendiri sudah secara eksklusif
mengakui gerakan rakyat Timor Timur. Saya akan menggunakan uang yang saya dapat
dari penghargaan Nobel ini untuk menolong para tahanan Timor Timur di Indonesia
dan tahanan Indonesia yang mendukung gerakan pro demokrasi, serta gerakan
rakyat Timor Timur dan gerakan demokrasi di Indonesia.
Sudah
pernah berbicara langsung dengan Uskup Belo setelah menerima penghargaan Nobel?
Tidak
secara langsung. Tetapi saya sudah menyampaikan ucapan selamat saya melalui
orang lain. Saya sangat mengagumi Uskup Belo dan dia memang sangat layak
menerima penghargaan Nobel Perdamaian.
Seberapa
sering Anda berhubungan dengan Uskup Belo?
Sebagai
seorang bapak spiritual bagi rakyat Timor Timur dan saya sendiri adalah orang
Katolik, maka saya selalu mencoba untuk berkomunikasi dengan dia untuk urusan
spiritual. Uskup Belo sendiri tidak suka membicarakan masalah politik.
Tentang
kelompok gerakan Timor Timur di Australia, apakah ada peningkatan yang berarti?
Australia
sebenarnya hanya salah satu negara dimana kami memiliki pergerakan yang kuat.
Kami memiliki dukungan di mana-mana, termasuk Afrika Selatan, Brasil, Malaysia,
Filipina, India, Srilanka, dan Kanada. Solidaritas Timor Timur telah ada di
banyak negara, bahkan di negara-negara Asia yang sangat dekat hubungannya
dengan Indonesia.
Di
Australia, situasinya khusus karena ada hampir 20.000 masyarakat Timor Timur.
Dan sebagian besar dari mereka adalah korban-korban penyiksaan, dimana masih
segar dalam ingatan mereka apa yang telah menimpa mereka di Timor Timur dan apa
yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri, apa yang yang terjadi pada
sanak keluarga mereka, pada tetangga-tetangga mereka dan teman-teman mereka.
Dengan
latar belakang yang demikian, mereka memiliki sumbangan yang lebih nyata pada
perjuangan rakyat Timor Timur dari Australia. Apalagi masyarakat Australia juga
makin banyak yang sadar dan memperhatikan masalah Timor Timur.
Sumber:
Tempo.co.id, Analisa & Peristiwa, Edisi 33/01 -12/Okt/1996
Thanks for reading & sharing BEREDAR KABAR
0 komentar:
Posting Komentar
Bagaimana komentar anda?