Home » , , , , , » Ke Mana Arah Jokowi?

Ke Mana Arah Jokowi?

Posted by BEREDAR KABAR on Rabu, 26 April 2023

Entah ini kebetulan atau disengaja, yang jelas bertepatan dengan hari Kartini 21 April 2023, di ujung bulan Ramadhan seusai shalat Jumat, tepat pada jam 13.45 WIB, politisi perempuan yang terkenal gigih mempertahankan idealismenya, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan Calon Presiden atau Capres dari partai yang dipimpinnya, Partai PDI Perjuangan, yaitu Ganjar Pranowo.

Penetapan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP pada Pilpres 2024 mendatang, seakan menjawab teka teki publik selama ini mengenai kandidat presiden partai pemenang pemilu tersebut.

Penunjukan Ganjar itu sekaligus menjawab sejumlah asumsi yang meragukan Ganjar akan mendapat restu dari partai berkepala banteng itu. Karena sebelumnya orang beranggapan bahwa Megawati akan mengajukan putrinya, Puan Maharani untuk Capres 2024.

Sehingga sempat muncul isu ketegangan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dengan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P Ganjar Pranowo.

Isu ini menguat ketika Ganjar tak diundang dalam acara konsolidasi kader PDI-P Jawa Tengah yang dihadiri Puan, pada 18 September 2022. Kader partai yang ikut-ikutan bicara pencapresan ketika itu pun diancam pemecatan dengan alasan pencalonan presiden di PDIP adalah hak prerogatif Megawati Soekarnoputri.

Kalau ditengok ke belakang, keterpilihan Ganjar mengingatkan publik pada peristiwa sepuluh tahun lalu ketika Megawati lebih memilih Jokowi ketimbang anaknya sendiri, Puan Maharani, yang sangat ingin menjadi calon presiden.

Kali ini, Megawati lebih memilih Ganjar ketimbang Puan. Namun, tidak berarti dia tidak memberikan kesempatan kepada Puan untuk masuk bursa calon presiden.

Puan sempat dikasih kesempatan untuk menaikkan elektabilitas, tetapi ketua DPR RI itu tak berhasil menarik simpati publik. Nilainya tidak melebihi angka lima dalam prosentase elektabilitas lembaga survei. Berbeda dengan Ganjar yang selalu bertengger di klasemen 3 besar elektabilitas Capres dalam  beberapa pengumuman lembaga survei.

Ganjar sendiri tidak sekonyong-konyong dijadikan kandidat Capres oleh PDI Perjuangan  Beberapa kali ia harus menjalani "uji kelayakan", baik dalam hal loyalitas dan komitmen ideologi yang dianut partainya. Ujian terakhir baginya adalah, dugaan adanya perintah partai untuk bersikap terhadap keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20.

Bersama gubernur Bali, Wayan Koster, Ganjar melaksanakan penolakan itu dengan baik, meski dirinya sempat dihujat publik pencinta sepak bola. Hubungannya dengan Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi pun dikabarkan merenggang, karena penolakan Ganjar terkait kehadiran timnas U-20 Israel di Indonesia, dianggap semacam "perlawanan" terhadap kebijakan pemerintah Republik Indonesia yang dipimpin Jokowi.

Di sela hubungan Ganjar dan Jokowi yang kurang harmonis itu muncul ketus Partai Amanat Nasional - PAN, Zulkifli Hasan dengan gagasan koalisi besar. Padahal sebelumnya Zulhas, panggilan akrab Zulkifli Hasan, sudah bikin koalisi Indonesia Bersatu - KIB.

Menurut Zulhas, koalisi besar ini akan terdiri dari koalisi Kebangkitan Indonesia Raya - KKIR, dan KIB yang sebelumnya Zulhas bikin bersama Golkar dan PPP.

Meskipun agak "aneh" karena cuma di negeri ini ada koalisi berkoalisi, namun menurut kabar yang beredar, koalisi besar itu direstui Jokowi. Prabowo sendiri dengan gagah berani menyatakan, kita semua sudah masuk tim Jokowi. Maksudnya, partai yang tergabung dalam koalisi besar itu nantinya adalah pendukung Jokowi, karena memang terdiri dari partai koalisi pendukung pemerintah kecuali NasDem yang tidak diajak.

Di tengah euforia koalisi besar itu menggema keras, tiba-tiba Jokowi hadir dalam rapat partai PDI Perjuangan di Batu Tulis yang menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kandidat Calon Presiden 2024. Usai acara itu, Jokowi mengajak Ganjar semobil dengannya untuk kemudian ke Jawa dengan Ganjar menumpang pesawat kepresidenan.

Apakah itu berarti Jokowi sudah berpaling ke lain hati? Dari sebelumnya merestui rencana koalisi besar lalu beralih ke "moncong putih".

Lebih mengherankan lagi, di hadapan wartawan di Solo pada hari raya Idul Fitri, dengan tegas Jokowi menyebut nama Prabowo sebagai salah satu Cawapres untuk Ganjar Pranowo. Seolah dukungannya untuk Prabowo maju Pilpres 2024, mulai berkurang?

Memang baru kali ini ada presiden yang demikian antusias mengatur suksesi di negaranya. Raja Thailand saja yang tidak sekasar itu mempersiapkan putra mahkota.

Tapi mau bagaimana lagi, politik memang "serba bisa", bisa benar bisa tidak. Tapi yang jelas, penetapan Ganjar sebagai Capres PDIP dapat meredam kekisruhan polemik tentang wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi.

Kalian mau komentar apa?

Thanks for reading & sharing BEREDAR KABAR

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda?